BLOG_ AHMAD SAIDI - Salah satu
peristiwa yang akan terjadi pertama kali pada hari kiamat adalah ditiupnya
sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah SWT.
Hal ini diingatkan oleh Allah SWT dalam
firman-Nya,
“Dan ditiuplah sangkakala, maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing).” (Az-Zumar: 68)
Di beberapa ayat lain juga banyak disebutkan
mengenai sangkakala (الصُّورِ).
Terkait dengan hal ini, beredar kabar bahwa
National Aeronautics and Space Administration (NASA) – sebuah lembaga
pemerintah milik Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar
angkasa AS – telah menemukan eksistensi terompet sangkakala tersebut. Benarkah?
Menurut kabar yang
telah lama beredar di internet itu, dalam salah satu misinya, NASA memiliki
sebuah alat yang bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). Masih
menurut kabar tersebut, alat ini untuk melakukan observasi terhadap alam
semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta.
Dengan alat WMAP
tersebut, mereka memperoleh kesimpulan bahwa alam semesta ini berbentuk seperti
terompet, sebagaimana gambar di bawah ini, demikian kabar yang beredar.
Beberapa kalangan
berpendapat bahwa itu adalah bentuk alam semesta yang seperti terompet, dan itu
merupakan gambaran terompet sangkakala. Benarkah?
Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, hal itu bukan gambaran fisik alam semesta. “Itu hanya skema pengembangan alam semesta yang semula sangat kecil, kemudian tiba-tiba berkembang cepat dalam peristiwa bigbang, lalu mengembang lambat sampai saat ini (13,7 milyar tahun setelah big bang). Jadi itu hanya diagram”, jelasnya kepada redaksi dakwatuna.
Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, hal itu bukan gambaran fisik alam semesta. “Itu hanya skema pengembangan alam semesta yang semula sangat kecil, kemudian tiba-tiba berkembang cepat dalam peristiwa bigbang, lalu mengembang lambat sampai saat ini (13,7 milyar tahun setelah big bang). Jadi itu hanya diagram”, jelasnya kepada redaksi dakwatuna.
Hal ini sejalan dengan keterangan gambar
“terompet” yang ada di halaman NASA. Situs NASA menjelaskan bahwa gambar “terompet”
itu merupakan “garis waktu alam semesta”. Diagram yang merepresentasikan
evolusi alam semesta selama lebih dari 13,7 miliar tahun.
Paling kiri menggambarkan saat-saat awal yang
dapat kita selidiki sekarang, ketika periode “inflasi” menghasilkan ledakan
pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Untuk beberapa miliar tahun ke depan,
perluasan alam semesta secara bertahap melambat. Baru-baru ini, ekspansi mulai
cepat lagi sebagai efek repulsif dari energi gelap yang telah datang untuk
mendominasi perluasan alam semesta.
Jadi, sangkakala memang pasti ada dan pasti
akan ditiup oleh malaikat Israfil pada saat kiamat. Namun temuan NASA tersebut
bukanlah gambaran terompet sangkakala. Wallahu’alam.
0 komentar:
Posting Komentar