Assalamualaikum wr.wb.
SMA MUHAMMADIYAH TARAKAN
Creat By our Group (XII. IPA 2) :
PERKEMBANGAN IPTEK DAN HUBUNGANNYA DENGANPERANG DUNIA II DAN PERANG DINGIN
PENDAHULUAN
Apa yang terlintas di benak
kita jika mendengar kata perang. Mungkin yang terlintas di benak kita adalah
korban yang banyak berjatuhan, kerugian material luar biasa, dan banyak lagi.
Yang mungkin kebanyakan merupakan kesan buruk terhadap arti sebuag perang.
Memang umat manusia lebih
menginginkan terciptanya kedamaian ketimbang perang yang lebih banyak
menyisakan luka ketimbang suka. Mao Zedong, pemimpin komunis Cina pun
mengemukakan bahwa perang merupakan kelanjutan politik dengan pertumpahan
darah.
Suatu pernyataan yang
menguatkan konotasi negatif perang.Tapi ada suatu hal, yang bisa kita tilik
dari setiap sejarah perang yang pernah terjadi di muka bumi yang cukup menarik.
Yaitu bahwa pada akhir sebuah peperangan, banyak teknologi-teknologi canggih
yang dikembangkan semasa perang dan kemudian digunakan pada masa-masa damai
sesudahnya. Ini adalah suatu efek positif dari sebuah perang.
Karena demi memenangkan
sebuah peperangan, orang akan bersedia mengorbankan uang banyak untuk
mengembangkan teknologi secanggih-canggihnya agar dapat mengalahkan musuhnya.
Dan juga mengembangkan rumus-rumus dan teori canggih. Yang kemudian malah
mendapat penghargaan, padahal tidak jarang digunakan sebagai alat pembunuh.
Coba kita lihat dalam sejarah. Pada penaklukan Bizantyum kuno, yang sekarang
terletak di Turki. Kekaisaran Byzantium tercatat memiliki benteng yang cukup
kuat di Konstantinopel. Terdiri dari dua lapis tembok kokoh yang sulit ditembus
oleh musuh manapun.
Untuk membobol dan
menguasai Konstantinopel kala itu, para insinyur Turki menciptakan senjata
hebat berupa pelontar batu. Yang bisa digunakan untuk melemparkan batu sampai
bola api, yang cukup berat sehingga dapat menembus benteng yang kokoh itu.
Tetapi bisa dipakai dari jarak yang cukup jauh sehingga dapat menghindari
serangan para pemanah di atas benteng. Senjata ampuh yang lebih dikenal sebagai
Trebuchet ini, ditambah dengan kegemilangan panglima Muhammad Al-Fatih yang
legendaris akhirnya dapat membobol benteng Byzantium dan menguasai seluruh
semenanjung Anatolia dan Selat Dardanella dan dimasukkan ke dalam wilayah
kesultanan Turki Utsmani.
Teknologi Trebuchet ini
cukup maju di Eropa kala itu sehingga akhirnya diadopsi oleh banyak kerajaan
besar di Eropa seperti Perancis dan Prussia (Jerman), menggantikan ketapel dan
pasukan pemanah yang mengeluarkan biaya lebih besar. Mungkin perkembangan
teknologi yang paling pesat melanda dunia pasca perang adalah setelah
berakhirnya perang dunia 2. Televisi dan penisilin misalnya , adalah
contoh-contoh produk perang dunia 2 yang sampai sekarang bisa kita nikmati.
Televisi sekarang merupakan pengembangan dari televisi hitam putih. Dulu saat
perang Pasifik sedang berkobar hebat-hebatnya di Asia Pasifik, Amerika Serikat
mengembangkan suatu sistem monitor dan radar jarak jauh (far sensing) untuk
mendeteksi kedatangan armada Jepang. Karena teknologi radar saat itu sangat
rendah, bahkan bisa ditembus, maka dibuatlah suatu monitor yang berisikan
tabung katoda, suatu bentuk awal televisi, yang bisa disambungkan ke antena
pemancar untuk digunakan mendeteksi kedatangan musuh, yang dikembangkan di
Millman Laboratories.
Televisi awal yang
digunakan sebagai radar ini memang cukup efektif sehingga banyak kapal- kapal
Jepang yang akhirnya bisa dideteksi dan ditenggelamkan oleh kapal-kapal perang
Amerika Serikat. Setelah perang para ilmuwan mengembangkan radar televisi ini
sehingga bisa menerima transmisi gelombang siaran untuk digunakan di rumah.
Contoh lainnya adalah penisilin. Yang pada awal peperangan dijuluki sebagai
obat ajaib karena khasiatnya yang luar biasa dalam mengobati prajurit yang
terluka secara cepat. Walaupun sudah ditemukan sejak awal abad ke 20 oleh
ilmuwan Inggris Sir Alexander Fleming, pada saat itu penisilin belum diolah
secara besar-besaran mengingat banyak ilmuwan lain yang tidak terlalu intens untuk
mengembangkan penemuan jamur perusak bakteri Penicillum notatum itu.
Pada perkembangan
selanjutnya diketahui bahwa antiseptik yang sering digunakan untuk menyembuhkan
luka pada waktu itu, kebanyakan bukannya menyembuhkan luka tetapi semakin
menginfeksi dan memperparah luka. Sehingga, mulailah penisilin sebagai
antibiotik dikembangkan sebagai obat baru. Pada awalnya penggunaan penisilin
sangat terbatas. Hanya diperuntukkan kepada prajurit-prajurit yang terluka di
medan perang. Setelah perang usai, barulah penisilin dikembangkan secara
komersial dan dapat digunakan di rumah-rumah. Smapai sekarang belum pernah ada
perkembangan teknologi yang pesat melanda dunia selain perkembangan teknologi
pasca Perang Dunia II Masih banyak bukti sejarah lainnya yang menunjukkan
perkembangan teknologi yang pesat karena faktor perang dan konflik.
Termasuk di dalamnya
internet yang dikembangkan di awal perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Sovyet, dan banyak teknologi lainnya, mulai dari persenjataan, obat-obatan,
radar, robot, dan lain-lain. Mungkin kita sekalian agak berpikir, mengapa
justru karena perang sebuah teknologi dikembangkan. Mengapa pemikiran manusia
untuk menemukan teknologi itu justru muncul pada saat perang bukannya pada saat
damai. Kita tidak bisa menjustifikasi demikian pada dasarnya. Karena tidak
sedikit pula penemuan-penemuan penting yang ditemukan di masa damai. Namun
seperti yang sudah saya katakan diatas, psikologi perang (warfare psychology)
adalah untuk menguasai dengan mutlak. Dan untuk itu orang tidak segan-segan
mengeluarkan biaya besar termasuk untuk menemukan hal- hal baru untuk mendukung
kampanye perangnya dan untuk mencapai kemenangan.
Dan penemuan teknologi
ini merupakan hasil dari psikologi perang tersebut. Dengan banyak konotasi
negatif perang, kita bisa memetik suatu pelajaran positif dari perang dengan
hasrat menguasainya yang besar itu. Bahwa dengan perang pikiran manusia untuk
menemukan hal hal baru jadi terpacu yang bahkan tidak dapat dipikirkannya
pada masa damai.
A. Perang Dingin dan Perkembangan TI
Perang Dingin (Cold
War) ditandai dengan pembagian blok yang kentara antara Blok Timur pimpinan Uni
Soviet yang berhaluan komunis dengan blok Barat pimpinan Amerika Serikat yang
menganut kapitalisme. Hubungan internasional pada kurun waktu sejak berakhirnya
Perang Dunia II tak lepas dari kerangka Perang Dingin.
Dominasi Uni
Soviet dan Amerika Serikat terhadap para sekutunya menyebabkan hubungan
internasional sangat dipengaruhi kepentingan kedua negara adidaya. Tidak
mengherankan muncullah blok-blok aliansi yang lebih didasarkan pada persamaan
ideologis.Hampir semua langkah diplomatik dipengaruhi oleh tema-tema ideologis
yang kemudian dilengkapi dengan perangkat militer. Pertentangan sistem
hidup komunis dan liberal ini sedemikian intensifnya sehingga pada akhirnya
perlombaan senjata tak dapat dihindarkan lagi karena dengan jalan menumpuk
kekuatan nuklir itulah jalan terakhir menyelamatkan ideologinya.Jadi perang ini
lebih menjurus kepada perang antara liberalisme melawan komunisme .
Menurut Juwono
Sudarsono (1996), secara resmi apa yang dikenal sebagai Perang Dingin berakhir
pada kurun waktu 1989-1990 dengan runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989
serta menyatunya Jerman Barat dan Timur pada 3 Oktober 990. Perkembangan itu
disusul dengan bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember 1991 bersamaan dengan
mundurnya Mikhail Gorbachev sebagai kepala negara. Setelah berakhirnya Perang
Dingin yang ditandai antara lain runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni
Soviet, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya. Artikel ini
berusaha mengeksplorasi tema-tema yang muncul dalam hubungan internasional
setelah Perang Dingin . Munculnya tema-tema baru atau berlanjutnya
tema-tema lama dalam kerangka hubungan antar bangsa tak hanya mengubah cara
pandang negara besar terhadap negara kecil tetapi juga dalam tingkat tertentu
bisa menggeser pola diplomasi antar negara.
B. Pola Perang Dingin
Paradigma Perang
Dingin 1949-1989 terbagi pada beberapa tahap perkembangan sesuai dengan
realitas hubungan antar bangsa,secara politis Perang Dingin terbagi atas tahap
1947-1963 dengan beberapa puncak persitiwa seperti Blokade Berlin 1949, Perang
Korea 1950-1953, Krisis Kuba 1962 dan Perjanjian Proliferasi Nuklir
1963.Selanjutnya selama Perang Vietnam 1965-1975, paradigma Perang Dingin
terbatas pada persaingan berkelanjutan antara AS dan Uni Soviet di beberapa
kawasan strategis dunia.
Salah satu yang
terpenting, terjadi dalam Perang Arab-Israel 1967-1973. Perundingan
senjata strategis yang mulai dirintis dan dikukuhkan melalui Perjanjian
SALT I juga menjadi salah satu ciri periode ini.Selama kurun waktu yang panjang
itulah isu-isu seperti pertentangan ideologis, perebutan wilayah pengaruh,
pembentukan blok militer, politik bantuan ekonomi yang dilatarbelakangi
kepentingan ideologis, spionasi militer dan pembangunan kekuatan nuklir menjadi
tema-tema penting.
Oleh karena itu di
tengah pertentangan Blok Timur dan Barat itulah muncul apa yang disebut
Negara Non Blok. Indonesia menjadi salah satu pelopor berdiringa Gerakan Non
Blok yang banyak menarik perhatian negara-negara yang baru merdeka sesudah
1945. Cina meskipun tergolong negara besar dan memiliki hak veto di Dewan
Keamanan PBB, namun menjadi salah satu anggota GNB hingga kini.
C. Isu-isu baru
Berakhirnya salah satu
episode dalam hubungan antar bangsa berupa Perang Dingin, melahirkan realitas
baru dalam perhatian negara besar dan negara yang bekas komunis. Isu-isu utama
yang menjadi pilar hubungan internasionalpun mengalami pergeseran. Meskipun isu
lama yang menyangkut keamanan nasional dan pertentangan masih tetap berlanjut
namun tak dipungkiri adanya perhatian baru dalam tata hubungan antar negara dan
antar bangsa.
Sedikitnya ada empat
isu yang jadi sorotan baru.
·
Pertama, pada era pasca
Perang Dingin, perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang belum jelas.
Lingkungan internasional sekarang lebih kabur, lebih tidak menentu dan lebih
mengandung kompetisi meraih akses pada ilmu, modal dan pasar di negara-negara
kaya.
·
Kedua, sorotan ini
tidak terlalu baru tapi sekarang muncul ke permukaan yakni soal keamanan
regional. Fenomena di Asia Tenggara dengan prakarsa ASEAN mengukuhkan zona
bebas nuklir termasuk salah satu ciri dimana keamanan regional penting bagi
kawasan ini.
·
Ketiga, sorotan dunia
jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional.Isu ini sebenarnya telah
bangkit sekitar 1971-1972 ketika sistem Bretton Woods runtuh pada saat
kebangkitan ekonomi Jerman dan Jepang mulai menganggu pasar AS. Jika disorot
lebih dalam, pembentukan blok-blok ekonomi bisa dikatakan sebagai akibat dari
menguatnya isu ini.
·
Perhatian keempat
terpusat pada apa yang dinamana sebagai “3 in 1” yakni lingkungan hidup, hak
asasi manusia dan demokratisasi.
Dibandingkan dengan
tiga tema di atas, isu ini sangat dominan dalam pemberitaan pers internasional.
Bahkan dalam setiap konferensi dan pertemuan puncak, masalah ini tidak jarang
disinggung terutama ketika negara-negara industri menyoroti negara-negara yang
sedang berkembang.Bilhari Kausikan (1993), Direktur Biro Asia Timur dan
Pasifik di Kemlu Singapura sudah meramalkan bahwa isu HAM telah menjadi isu
yang legitimate dalam hubungan antar negara. Ia
menyatakan, bagaimana sebuah negara memperlakukan warga negaranya tak lagi
masalah eksklusif sebuah negara.
Namun demikian,
penekanan Barat terhadap HAM akan mempengaruhi nada dan tekstur hubungan
internasional pasca Perang Dingin.Menurut Kausikan, isu-isu HAM menyangkut soal
upah, kondisi bekerja, serikat buruh, standar hidup, hak-hak wanita dan
anak-anak, hiburan dan waktu cuti, keamanan dan tunjangan sosial serta
lingkungan. Ia melihat telah terjadi pemaksaan dari Barat untuk
menentukan standar HAM yang seharusnya dilaksanakan negara-negara di Asia
misalnya.
Sedangkan Aryeh Neier,
Direktur Human Rights Watch, menyebutkan lebih spesifik nilai-nilai HAM yang
disebarkan di seluruh dunia. Ia antara lain menyinggung soal hak setiap orang
bebas dari hukuman tak adil dan arbitrari, persamaan ras, etnik , agama atau
gender. Hal-hal ini ikut menentukan pola hubungan antar negara.
Dan pada akhirnya dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa perubahan lingkungan mempengaruhi hubungan antar
bangsa. Jika pada masa Perang Dingin isu-isu ideologis dan militer sangat
dominan. Hampir semua hubungan antar bangsa diterjemahkan kedalam konteks
perang ideologi.Pada era pasca Perang Dingin, tema-tema ideologis menyurut.
Sebagai gantinya muncul isu-isu seperti hak asasi manusia, politik-ekonomi dan
demokratisasi sebagai salah satu indikator yang menentukan hubungan
internasional.
D. ANTARA PERANG DINGIN dan TI
Pada masa perang dingin
ada beberapa hal yang mempunyai kaitan erat dengan perkembangan teknologi dan
informasi,dan beberapa hal tersebut memunculkan rivalitas antara dua pihak
utama yang berseteru dalam perang dingin .Tapi rivalitas itu tidak selalu
membawa kerugian .Berikut adalah beberapa bentuk rivalitas dalam perang dingin
:
·
Luar angkasa
Perang dingin ini juga
membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki.
Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk
tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling
berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik
dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba
untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu
bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya.
Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan
adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan
ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
·
Perlombaan
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan
militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia
mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains
pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi
urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai
tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan
bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga
bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
·
Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni
selama perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap berbagai
kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan
agen intelijen yang mereka miliki.
Kegiatan Spionase
(mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen spionase kedua
belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet Gusudarstvennoy
Bezopasnosti) merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet
sedangkan CIA (Central Intelligence Agency) yang merupakan dinas rahasia
Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-negara
asing tertentu.
KGB dan CIA selalu
berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut
kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah
pihak. Mereka juga membantu terciptanya berbagai ketegangan di dunia. Misalnya,
CIA turut membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke
Kuba tahun 1961 yang disebut Insiden Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet
memberikan dukungan kepada Fidel Castro (Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi
tersebut.Dalam proses spionase tersebut tentunya dibutuhkan produk-produk TI
yang mumpuni .Dan dua negara tersebut tentunya berlomba-lomba dalam menciptakan
produk atau gadget-gadget yang mendukung kegiatan spionase tersebut.Dan itu
memeberikan keuntungan bagi dunia TI .
Dan dari ketiga hal
diatas dapat kita ketahui bahwa dalam hubungan internasional,baik itu hubungan
internasinal dalam artian positif maupun negatif,peranan teknologi dan
informasi sangat menunjang dalam berlangsungnya proses tersebut.Dari bebeapa
hal yang telah disebukan diatas dapatkita ambil contohnya,sebagai akibat dari
konsep BoP(balance of pewer) yang berkembang diantara negara – negara yang
berseteru maka terjadilah beberapa persaingan dalam bidang tersebut.
Dan persaingan tersebut
ternyata membawakeuntungan bagi kita.Misalnya dalam bidang luar angkasa,kita
harus banyak-banyak berterima kasih kepada AS dan Uni Soviet,karena akibat
persaingan mereka kita bisa mengerti seperti apa wujud luar angkasa .Selain itu
perlombaan dalam bidang teknologi maupun militer juga memeberikan keuntungan
yang signifikan yang sampai saat ini masih dapat kita rasakan.
Jadi dalam setiap pola
kehidupan masyarakat maupun Negara baik di masa lalu maupun di masa yang akan
dating TI memiliki peranan yang penting dalam berlangsungnya kehidupan
tersebut.
E. Dampak Dari Perang Dingin
Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua
Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus
terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi
sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara
Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta
sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan
keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan
tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan;
perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang
ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah “Perang
Dingin” sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter
Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di
antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada
perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini
ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power,
maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling
berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara
menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya
masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang
ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara
itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini.
Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia
perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara
yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah
globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh
yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata
uang mereka menjadi euro.
2. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri
di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai
meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan
negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang
pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan
negaranya masing-masing.
3.
Bidang Sosial
Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM
mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang
tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu
sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan
tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4.
Luar angkasa
Perang dingin ini juga
membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki.
Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk
tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling
berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik
dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba
untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu
bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya.
Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan
adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan
ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5.
Teknologi
Pada masa perang dingin
sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang
lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi
kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains
pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi
urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai
tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan
bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga
bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga
membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat
mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia
kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman
Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap
bidang :
1.
Bidang Militer
Dengan adanya senjata
nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia
mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang
sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat
beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan
diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal
diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi
pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah
satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah
mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal
nuklirnya dari Kuba.
2.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang
politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas
antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini
memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan
Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena
adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut
jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh
lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur
yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi
perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung
dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet
mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin
yang menyebabkan terbelahnya kota itu.
Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki
orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat
dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Sekian Tugas kelompok kami jika ingin men-shared silahkan. Terima Kasih atas kunjungannya
Wassalamualaikum wr.wb